DESA MAKMUR SEJATI – Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan para petani, Pemerintah Desa Makmur Sejati bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten sukses menyelenggarakan acara “Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu (PHT)” pada hari Sabtu, 20 Juli 2024. Bertempat di Balai Desa, acara yang dihadiri oleh lebih dari 50 petani dari berbagai dusun ini bertujuan untuk membekali para petani dengan pengetahuan modern dan ramah lingkungan dalam menghadapi tantangan serangan hama yang kerap merugikan hasil panen.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Makmur Sejati, Bapak Hartono. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pertanian. “Zaman terus berubah, tantangan di sawah pun semakin beragam. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan cara-cara lama. Melalui pelatihan ini, kami berharap para petani di desa kita bisa lebih tangguh, cerdas, dan mandiri dalam mengelola lahan pertaniannya, sehingga hasil panen meningkat dan kesejahteraan keluarga pun ikut terangkat,” ujar Bapak Hartono dengan penuh semangat.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber ahli dari Dinas Pertanian Kabupaten, yaitu Bapak Budi Santoso, S.P., seorang penyuluh pertanian lapangan yang telah berpengalaman. Materi yang disampaikan sangat komprehensif dan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para petani. Beberapa topik utama yang dibahas meliputi:
- Identifikasi jenis-jenis hama dan penyakit tanaman yang umum menyerang di wilayah Desa Makmur Sejati.
- Pengenalan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yaitu pendekatan ekologis yang mengintegrasikan berbagai teknik pengendalian hama secara harmonis.
- Praktik pembuatan pestisida nabati (pestisida alami) dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan, seperti daun nimba, bawang putih, dan tembakau.
- Teknik penggunaan pestisida kimia secara bijak, aman, dan efektif sebagai alternatif terakhir.
- Pentingnya menjaga musuh alami hama (predator) di ekosistem sawah untuk menciptakan keseimbangan alam.
Suasana pelatihan berlangsung sangat interaktif. Para petani tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif bertanya dan berbagi pengalaman mereka di lapangan. Sesi yang paling menarik perhatian adalah demonstrasi langsung pembuatan pestisida nabati. Bapak Budi Santoso memandu para peserta langkah demi langkah, mulai dari menumbuk bahan hingga proses fermentasi sederhana. Para petani tampak antusias dan mencatat setiap detail proses dengan saksama.
“Pendekatan PHT ini bukan berarti kita anti terhadap pestisida kimia,” jelas Bapak Budi Santoso di sela-sela presentasinya. “Tetapi, kita harus cerdas dalam menggunakannya. Prioritaskan metode pencegahan dan pengendalian alami terlebih dahulu. Pestisida kimia adalah senjata pamungkas, bukan senjata utama. Dengan begitu, kita tidak hanya menyelamatkan hasil panen, tetapi juga menjaga kesehatan tanah, lingkungan, dan tentunya kesehatan kita sendiri,” tambahnya.
Salah seorang peserta, Bapak Ahmad, seorang petani padi dari Dusun Suka Tani, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan ini. “Saya sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Selama ini, kalau ada hama, kami langsung semprot dengan obat kimia tanpa tahu dosis yang tepat. Sekarang kami jadi paham, ternyata banyak cara lain yang lebih aman, lebih murah, dan bahkan bisa kita buat sendiri. Ilmu ini sangat bermanfaat untuk kami,” tuturnya.
Pemerintah Desa Makmur Sejati berharap pelatihan ini tidak berhenti sebagai acara seremonial semata. Direncanakan akan ada program pendampingan lanjutan bagi para petani yang ingin menerapkan konsep PHT dan pembuatan pestisida nabati secara berkelompok. Diharapkan, dengan pengetahuan baru ini, para petani dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, menekan biaya produksi, dan menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan berkualitas.
Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan pertanian di Desa Makmur Sejati lebih maju, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Keberhasilan pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah desa, dinas terkait, dan partisipasi aktif warga adalah kunci utama untuk mencapai kemajuan bersama dan mewujudkan ketahanan pangan di tingkat desa.